Sabtu, 20 Mei 2017 PRM Mutiara Songsong Ramadhan 1438H dengan Wayangan lakon Wahyu Makutharama yang mengajarkan “Asta Brata” bukan hanya berlaku bagi para pemimpin saja. Setiap manusia, seyogyanya mengamalkannya, dalam arti “hidup selaras dengan alam”, dan “menjalankan peran yang diembannya, sehingga memberimanfaat bagi sesama” rahmatan lil ‘alamiin.
Mutiara (12/5), Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tamantiro Utara bersama ORTOM, AUM, Masjid/Mushalla dan simpatisan bareng-bareng gelar seni dan dakwah berupa wayang kulit dengan lakon Wahyu Makutharama bersama Ki Dalang Seno Nugroho dan Ki Ustad H. Jumali Nur Ridho dari Piyungan.
Gelar wayang diselenggarakan di halaman Masjid Husnul Khatimah Peleman-Rukeman Rt 04 Dk II Gatak Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta insya Alloh pada hari Sabtu, 20 Mei 2017 dimulai pukul 19.30 WIB s.d selesai. Pertunjukan wayang ini terselenggara atas bantuan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DIY dan sengkuyung dan gotong royong seluruh eleman masyarakat baik Muhammadiyah, pemerintah, masyarakat, pemangku keamanan setempat baik Polsek maupun Koramil Kasihan.
Wayang sebagai sebuah tontonan menarik bagi masyarakat tidak hanya semata tontonan namun dikembalikan kepada khittah keberadaan wayang yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga yaitu sebagai media dakwah. Ibrah yang dimunculkan dari karakter tokoh dalam wayang, lakon, maupun nasihat yang muncul dari dialog dalam wayang merupakan nilai-nilai Islam yang mesti dilestarikan. Inilah yang menjadi tujuan Muhammadiyah Tamantirto Utara (Mutiara) menyelenggarakan perhelatan yang dapat dikategorikan lumayan besar.
Harapan panitia adalah dengan adanya gelar wayang ini masyarakat dapat melihat lebih jauh semua hal dengan sudut filosofi. Akar dari sebuah pengetahuan dan ilmu yang harus ditelaah melalui olah batin dan taqarub kepada Alloh SWT. Sehingga amal-amalan dalam Islam dapat mendarah daging, sejiwa dengan nafas kehidupan sehari-hari. Memahami syariat dalam Islam tidak hanya sekedar rutinitas namun merupakan nilai-nilai yang tercermin dalam amal shalih. Sehingga cocok sekali dengan lakon pagelaran wayang yang mengajarkan pemahanan hasta brata sebagaimana di atas.
Akhirnya seluruh keluarga besar MUTIARA berdoa semoga kegiatan songsong ramadhan 1438H tahun ini berjalan lancar sesuai dengan harapan. Semoga Alloh SWT memberikan mau’unah dan ridha atas usaha yang telah dilakukan. Seluruh panitia mohon do’a restu dan dukungan baik moril maupun materiil guna kelancaran kegiatan ini. Alhamdulillah sampai saat ini banyak pihak yang sudah berkenan membantu kelancaran kegiatan ini. Untuk itu diucapkan terimakasih kepada masyarakat sekitar yang tidak berkenan disebut satu per satu serta. Untuk mewakili seluruh eleman masyarakat yang telah membantu diucapkan terimakasih kepada:
Selaku Ketua PCM Kasihan saya mengapresiasi penuh dengan kegiatan PRM Tamantirto Utara malam hari ini.
Ini adalah ujud kongkrit bahwa Muhammadiyah tidak pobi dengan seni. Karena tidak semua seni harus dijauhi. Tergantung kemasan yang dibawakan.
Wayang yang saya pahami selaku pribadi adalah warisan nenek moyang. Seni bermaksud sentuhan ruhani.
Dalam wayang inilah menggambarkan kehidupan karakter manusia. Mulai dari gambaran rakyat jelata sampai penguasa.
Intinya bahwa di dunia selalu berpasangan, ada hal ada batil, ada benar ada salah dsb…