PRM Tamantirto Utara Gelar Baksos dan Serah Terima Wakaf Tanah di Gunung Kidul
Gunung Kidul, 8 Juni 2025 — Di tengah sunyi perbukitan Rongkop, ketika angin Idul Adha masih berhembus membawa haru, cahaya kebaikan memancar dari Kampung Cabe, Desa Botodayakan. Di bawah langit 12 Dzulhijjah 1446 H, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamantirto Utara menggelar Bakti Sosial yang tak sekadar berbagi daging kurban, namun juga menyemai harapan lewat secarik tanah wakaf.
DIpimpin oleh WSR Aris Suprihadi, S.H., M.H. Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tamantirto Utara (PR Mutiara), sebanyak 32 personil, utusan dari 24 masjid dan musala Tamantirto Utara, menyusuri jalanan menuju Rongkop. Mereka datang dengan hati penuh kasih, membawa amanah kurban untuk 114 warga Kampung Cabe — sebuah persembahan cinta dari saudara seiman, yang jauh namun dekat di hati. Dalam balutan silaturahmi yang hangat, daging kurban diserahkan secara simbolis kepada Ketua PRM Botodayakan, tanda bahwa ukhuwah itu nyata dan terus terjaga.
Namun bukan hanya daging yang dibawa, hari itu juga menjadi saksi sebuah niat suci. Dari tangan Ibu Harsini, mengalir wakaf seluas 7×7 meter persegi — sebidang tanah yang kelak akan menjelma menjadi musala, rumah kecil tempat doa-doa dibisikkan langit. Serah terima disambut haru oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rongkop, Ribut, S.Pd., yang menyampaikan rasa syukur mendalam atas anugerah ini.
“Jarak yang jauh dari masjid telah lama kami rasakan,” ucapnya, “Kini harapan mulai bersemi. Semoga PRM Botodayakan segera membentuk tim pembangunan, dan kami di PCM akan segera mengurus pemecahan tanah ini melalui Majelis Wakaf.”
Bapak Lasiman, Ketua PRM Botodayakan, tak lupa mengucap terima kasih yang tulus. Bukan hanya atas daging kurban, tetapi atas semangat kebersamaan yang terus menyala sejak tahun 2018, kala Pemuda Muhammadiyah dan Kokam Tamantirto Utara mulai menjalin jalinan silaturahmi yang erat.

Kegiatan yang sakral ini juga dihadiri Dukuh Cabe, Bapak Ngadirin, dan tuan rumah Bapak Sukardi. Dalam harapannya, musala yang akan dibangun bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga menumbuhkan iman dan takwa, serta memupuk amal salih yang menghidupkan denyut kehidupan sosial masyarakat.
Di Kampung Cabe, hari itu, bukan hanya daging yang dibagikan dan tanah yang diserahkan. Tapi juga secercah masa depan yang lebih cerah, sebuah pesan dari langit bahwa amal baik akan selalu menemukan jalannya — selama ada niat, cinta, dan keikhlasan.