Kasihan – MTs Muhammadiyah Kasihan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) pada 12–19 September 2025. Kegiatan evaluasi ini berlangsung selama sepekan lebih, melibatkan 269 siswa dari berbagai tingkatan kelas, serta didukung penuh oleh 20 guru dan pegawai yang bertugas sebagai panitia dan pengawas.
Yang membedakan ASTS kali ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah penerapan sistem berbasis digital. Para siswa mengerjakan soal ujian menggunakan smartphone masing-masing dan juga melalui fasilitas Laboratorium Komputer madrasah. Langkah ini menjadi bagian dari upaya madrasah untuk membiasakan siswa menghadapi perkembangan teknologi sekaligus mendukung terciptanya pembelajaran yang lebih efisien dan modern.
Kepala MTs Muhammadiyah Kasihan, Ridwan Furqoni, menegaskan bahwa asesmen ini bukan sekadar ujian rutin, melainkan bagian dari strategi besar madrasah dalam melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
“ASTS ini menjadi momentum penting untuk melihat sejauh mana capaian belajar siswa. Evaluasi tidak hanya pada hasil, tetapi juga bagaimana proses belajar berlangsung. Alhamdulillah, dari hasil evaluasi yang kami lakukan, terlihat adanya peningkatan kualitas pembelajaran siswa. Mereka semakin termotivasi untuk belajar lebih giat, dan hasilnya pun memuaskan,” jelasnya.
Menurut Ridwan Furqoni, penggunaan sistem digital juga memberikan dampak positif. Selain lebih praktis, proses asesmen berjalan lebih cepat, transparan, dan mengurangi penggunaan kertas, sejalan dengan semangat ramah lingkungan. Guru pun lebih mudah dalam melakukan rekapitulasi nilai dan analisis hasil ujian, sehingga tindak lanjut terhadap kebutuhan belajar siswa bisa segera dilakukan.

Selama pelaksanaan, para siswa tampak antusias. Meski sebagian sempat merasa gugup menghadapi sistem baru, namun secara keseluruhan mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik. Bahkan, ketika hasil ASTS diumumkan, wajah-wajah gembira penuh semangat terlihat jelas. Banyak siswa yang merasa bangga dengan pencapaian mereka, dan menjadikan hasil ujian ini sebagai motivasi untuk belajar lebih baik lagi di masa mendatang.
Di sisi lain, para guru juga memberikan apresiasi atas kerja keras siswa. Semangat dan kegigihan siswa menghadapi ASTS dianggap sebagai bukti nyata bahwa digitalisasi pembelajaran bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan terselenggaranya ASTS berbasis digital yang berjalan lancar ini, MTs Muhammadiyah Kasihan meneguhkan langkahnya untuk terus berinovasi. Madrasah berharap asesmen ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi, tetapi juga sebagai ajang pembelajaran yang mampu melahirkan generasi unggul, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (rf)