Menjemput Berkah di Pintu Rumah: Kemenag Bantul Hadirkan Program Iwak Kali untuk Wakaf Inklusif

share on:

BANTUL – Inovasi pelayanan publik kian terasa dekat dengan masyarakat. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul meluncurkan program Ikrar Wakaf bagi Kelompok Inklusif atau yang akrab disebut Iwak Kali. Program ini menjadi jembatan bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik agar tetap dapat menunaikan ikrar wakaf dengan mudah, melalui layanan jemput bola.

Salah satu wujud nyata program ini dilakukan Kantor Urusan Agama (KUA) Kasihan, Selasa (16/9). Tim KUA mendatangi kediaman keluarga Jayuli di Semarang, Jawa Tengah, guna memfasilitasi ikrar wakaf sebidang tanah milik Jayuli yang terletak di Padukuhan Padokan Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Tanah tersebut diwakafkan kepada Muhammadiyah untuk pembangunan Masjid Ridho Allah.

PCM Kasihan dampingi KUA Kasihan dalam Ikrar Wakaf Keluarga Jayuli di Semarang

Prosesi ikrar wakaf berlangsung khidmat, dihadiri Ketua KUA Kasihan, Samanto, bersama petugas Kemenag Bantul, serta jajaran Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kasihan yang diketuai Agus Mulyono SE MM.

“Dengan adanya kerja sama dan koordinasi ini, kami berharap program Iwak Kali semakin tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Samanto.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa program Iwak Kali terhubung dengan sistem digital melalui aplikasi Siwak untuk mempercepat proses sertifikasi wakaf sekaligus memastikan keabsahannya sesuai syariah dan peraturan yang berlaku. “Melalui layanan ini, masyarakat rentan tidak perlu khawatir. Petugas akan menjemput mereka di rumah, sehingga ikrar wakaf dapat dilakukan dengan nyaman dan penuh berkah,” tambahnya.

Tak berhenti di situ, KUA Kasihan juga aktif menggulirkan program lain, seperti Bimbingan Perkawinan (Bimwin) untuk calon pengantin, penguatan manajemen masjid dan takmir, hingga pendampingan keluarga sakinah yang menjadi pijakan kokohnya masyarakat. Sementara itu, PCM Kasihan terus menebar manfaat melalui gerakan literasi Al-Qur’an, pendidikan berbasis komunitas, hingga program pemberdayaan ekonomi umat yang menjangkau lapisan masyarakat bawah.

Kehadiran program Iwak Kali, berpadu dengan langkah-langkah nyata KUA Kasihan dan PCM Kasihan, seolah meneguhkan pesan bahwa pelayanan agama bukan sekadar administrasi, melainkan jalan pengabdian. Ia menjelma seperti aliran kali yang tak pernah lelah mengalir, menyapa setiap rumah, membawa kesejukan dan harapan.

Leave a Response