Pusbang Kaliurang (12/01) PRM Tamantirto Utara menyelenggarakan Baitul Arqam 1440H. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Majlis Kader PCM Kasihan Edi Supriyono, S.E., M.M. 12 Januari 2019 pada pukul 16.00 WIB di Gedung Pusbang Muhammadiyah Kaliurang.
Ada lebih kurang 50 anggota pimpinan ranting yang mengikuti acara tersebut. Acara yang direncanakan baru selesai 13 Januari 2019 esuk siang harus diikuti secara penuh oleh peserta sebagai bentuk komitmen kepada gerakan Muhammadiyah.
Ali Muhammad, Ph.D. selaku Ketua Ranting menyampaikan dalam sambutannya, bahwa selama Baitul Arqam kita semua akan mendapatkan injeksi setidaknya dalam 3 hal. Pertama, masalah pengelolaan keorganisasian, kedua masalah peningkatan pengetahuan keagamaan dalam Muhammadiyah. Dan juga tidak kalah penting, yang ketiga adalah tentang ideologi bermuhammadiyah.
Ketiga aspek ini diharapkan dapat meningkatkan ghirah bermuhammadiyah sebagaimana tema yang diambil dalam kegiatan Baitul Arqam “Memperkokoh ideologi Muhammadiyah bagi pimpinan persyarikatan yang berkemajuan.”
Edy Supriyono menyampaikan pesan dalam sambutannya, bahwa Mutiara sebagai ranting yang disorot oleh wilayah lain mengingat Tamantirto Utara sebagai tempat yang strategis dan permukiman berkembang. Namun memang mempunyai tantangan dan hambatan yang tidak kecil. Oleh karena itu penggerak Mutiara harus mempunyai ideologi yang kuat.
Berbicara ideologi maka ada 3 hal penting yang tidak akan lepas dari pengertian ideologi Muhammadiyah, yaitu: Faham Islam menurut Muhammadiyah, Hakikat Muhammadiyah, dan Kebijakan visi misi serta perjuangan mencapai cita-cita Muhammadiyah.
Materi yang disajikan dalam rangka penguatan ideologi Muhammadiyah diberikan oleh para pakarnya. Hadir pada malam ini Ustad H. Ghofar Ismail, S.Ag., M.Ag. dan Ustad H. Jamaludin Akhmad, S.Psi.
Ghofar Ismail menegaskan bahwa ideologi itu adalah satu keyakinan. Apa yang kita yakini dalam Muhammadiyah untuk mencapai cita-cita dalam mengimplementasikan u’budu, penyerahan diri, dan ibadah kepada Alloh SWT maka kitakita terorong untuk menggerakkan Muhammadiyah mencapai cita-cita.
Sementara Shalihudin Akhmad nenegaskan bahwa ketika kita melihat cabang dan ranting unggulan pasti mereka banyak berkorban untuk meraihnya. Pengorbanan dalam bentuk kerja keras, meluangkan waktu, tenaga, dan juga tidak sedikit dana. Selain itu pasti ada ciri khasnya, yaitu pasti ada seseorang yang berani berkorban melakukan hal itu dalam membangun kolegialitas dan komitmen keorganisasian Muhammadiyah.
Sedangkan esuk hari masih menyisakan 2 materi dengan pembicara Ustad Solihudin, S.Ag., M.Ag. dan Ustad Ananto Isworo, S.Ag. yang akan mengupas masalah tuntunan ibadah dalam Muhammadiyah dan Organisasi Muhammadiyah.
Materi Baitul Arqam: